INDOPOST.CO.ID – Di tengah guncangan yang melanda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) setelah penetapan Sekretaris Jenderal Hasto Kristianto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Walikota Manado, Andrei Angouw, menjadi sorotan publik. Satu-satunya kepala daerah dari PDIP di Sulawesi Utara ini, menunjukkan komitmennya kepada partai dan pemerintah dengan tetap mengikuti retreat para kepala daerah yang dijadwalkan di Magelang.
Surat edaran dari Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, yang meminta kepada seluruh kepala daerah dari partai tersebut untuk tidak menghadiri retreat itu, menimbulkan perbincangan hangat di khalayak. Meskipun banyak kepala daerah terpaksa membatalkan kehadirannya, Andrei Angouw memutuskan untuk tetap hadir. Langkah ini dipandang sebagai pernyataan teguhnya loyalitas terhadap presiden meskipun dalam situasi yang kurang menguntungkan.
Dengan kehadirannya di retreat, Andrei Angouw berupaya menunjukkan bahwa meskipun ada gejolak internal di partai, komitmennya terhadap visi dan misi pemerintahan tetap menjadi prioritas. “Saya percaya bahwa kita harus tetap bersatu dan berkomitmen untuk menjalankan program-program yang telah direncanakan demi kesejahteraan masyarakat. Retreat ini adalah kesempatan bagi kita untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar kepala daerah,” ungkap Andrei sebelum berangkat ke Magelang.
Kehadirannya di acara ini juga menjadi simbol dukungan bagi presiden juga Gubernur YSK dalam menghadapi tantangan yang dihadapi pemerintah saat ini. Pihak-pihak yang skeptis terhadap keputusannya menyatakan bahwa langkah Andrei Angouw bisa dipandang sebagai usaha pencitraan untuk memisahkan diri dari berbagai masalah yang saat ini melanda PDIP.
Dalam konteks ini, Andrei Angouw berharap agar kehadirannya di retreat dapat dilihat sebagai langkah positif dalam mewujudkan sinergi antar daerah, meskipun di tengah suasana politik yang sedang bergejolak. “Saya percaya bahwa komunikasi yang baik dan kerja sama adalah kunci untuk mengatasi setiap tantangan yang ada,” tutupnya.
Dengan keputusan yang diambilnya, Andrei Angouw mengundang perhatian publik, tidak hanya sebagai walikota Manado, tetapi juga sebagai perwakilan PDIP yang berani mengambil sikap di tengah situasi yang tidak menentu. Keberanian dan komitmennya ini akan terus terpantau seiring perkembangan situasi politik di Indonesia.
(Ls)