INDOPOST.CO.ID Manado. – Kisruh internal yang tengah melanda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Sulawesi Utara semakin meluas. Langkah Badan Pengurus Daerah HIPMI Sulut yang mengcaretaker dan melakukan Muscablub di beberapa BPC, ditengarai dibumbui aroma kepentingan warna politik tertentu.
Viralnya pemberitaan gejolak dan gelombang penolakan dari 12 BPC HIPMI Se-Sulut yang digoyang oleh BPD Sulut akhirnya menarik perhatian dikalangan senior HIPMI.
Ronald Salendu yang juga mantan Sekretaris Umum BPD HIPMI Sulut menyampaikan kegelisahannya mendengar isu adanya operasi memenangkan “warna” tertentu di HIPMI Sulut. “Bagi saya HIPMI adalah organisasi independen yang diisi oleh berbagai warna dan unsur, karenanya tidak elok kalau HIPMI ini kemudian dibuat eksklusif berkiblat pada warna tertentu”. Ia mencontohkan di BPP HIPMI saat ini dipimpin oleh Ketum, Sekjen dan Bendum dengan latar belakang politik yang berbeda yang semuanya bersinergi dengan Pemerintahan Prabowo – Gibran.
Salendu yang pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Manado ini memberikan himbauan kepada warga HIPMI di Sulawesi Utara untuk menjaga marwah organisasi pengusaha yang profesional dan mampu berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dibawah pimpinan Gubernur Pak YSK dan Pak Wakil Gubernur Pak Victor.
Afiliasi politik bisa berbeda tapi jangan kemudian membangun garis pembatas dengan Pemerintah.
“Adik-adikku di HIPMI harus lebih bijaksana melihat arah angin, ingat Pak YSK dan Pak Victor juga merupakan Ketua Partai Politik. Baku hormatlah kalian, jangan asal hantam kromo seolah-olah HIPMI ini perusahaan milik pribadi. Mari move on dan bersinergi mendukung YSK-Victor” tandas mantan Ketua Karang Taruna Manado ini.