Kisah Andreano Sambuaga, Jurnalis Sulut yang Bangkit dari Penipuan hingga Ancaman

Minahasa, Indo Post -27 September 2025 – Nama Andreano Sambuaga kini dikenal luas di kalangan jurnalis Sulawesi Utara. Namun, perjalanan panjangnya menuju profesi ini bukanlah sesuatu yang mudah. Andreano mengaku, awal mula dirinya terjun ke dunia jurnalistik justru berangkat dari pengalaman pahit, ketika ia ditipu dan merasakan ancaman terhadap keluarganya oleh oknum yang diduga bagian dari “mafia berdasi”.

Andreano menceritakan, selepas diberhentikan dari sebuah perusahaan besar, ia sebenarnya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Baginya, kehilangan pekerjaan bukanlah akhir dari segalanya. Namun yang disesalkan adalah ketika keluarganya mulai sering mendapat ancaman dari pihak-pihak tak bertanggung jawab.

Yang membuat saya heran, keluarga kami tidak pernah merugikan siapa pun. Justru saya sendiri yang dulu ditipu oleh oknum yang mengajak saya bekerja,” ungkap Andreano.

Meski mengetahui siapa orang yang diduga berada di balik ancaman itu, Andreano memilih untuk tidak sembarangan menuduh. Ia hanya berharap aparat penegak hukum di Sulawesi Utara mampu menegakkan keadilan dan melindungi keluarganya.

Tekanan Justru Menjadi Semangat

Tekanan demi tekanan, mulai dari kehilangan pekerjaan, intimidasi brutal, hingga berbagai bentuk pemutarbalikan fakta, ternyata justru menjadi pemicu semangat bagi Andreano untuk bangkit. Ia memilih menyalurkan bakat dan talentanya di bidang jurnalistik.

Lewat tulisan, liputan, hingga wawancara dengan berbagai pejabat, bahkan jenderal, Andreano membuktikan bahwa dirinya mampu berdiri kembali. Ia tidak hanya menjadi penulis berita dan reporter, tetapi juga mendirikan usaha berbadan hukum dalam bentuk PT perorangan, hasil dari pengalaman panjangnya di dunia jurnalistik.

Perjalanan itu tentu tidak mulus. Andreano kerap jatuh bangun, mulai dari persoalan ekonomi untuk mencukupi kebutuhan keluarga kecilnya, hingga menghadapi intimidasi yang tidak ringan. Namun, semua itu tidak membuatnya menyerah.

Membagi Semangat untuk Generasi Berikut

 

Kini, dengan pengalaman yang ia miliki, Andreano ingin berbagi semangat kepada generasi muda. Ia menekankan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama untuk menjadi penulis dan jurnalis yang hebat.

 

Ilmu yang mahal itu berawal dari sikap dan semangat untuk belajar. Menjadi penulis harus punya integritas dan tanggung jawab,” ucapnya.

 

Andreano juga melihat perkembangan teknologi sebagai peluang besar. Ia berkomitmen membantu mereka yang ingin mengasah bakat jurnalistik, agar bisa menjadi orang hebat di kemudian hari dan mampu berbagi pengalaman kepada generasi berikutnya.

Bagi Andreano Sambuaga, jalan hidup penuh tantangan ini justru menguatkan tekadnya: bahwa jurnalisme bukan sekadar profesi, tetapi juga panggilan untuk memperjuangkan kebenaran dan memberi inspirasi.(AS)

Menghalangi atau menghambat kerja wartawan saat bertugas dapat dikenakan sanksi pidana berdasarkan Pasal 18 ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, dengan ancaman penjara paling lama 2 tahun atau denda maksimal Rp500 juta. Perlindungan ini mencakup tugas mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan informasi yang dilindungi undang-undang, dan pelanggaran terhadapnya dapat diproses secara hukum. Menghalangi atau menghambat kerja wartawan saat bertugas dapat dikenakan sanksi pidana berdasarkan Pasal 18 ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, dengan ancaman penjara paling lama 2 tahun atau denda maksimal Rp500 juta. Perlindungan ini mencakup tugas mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan informasi yang dilindungi undang-undang, dan pelanggaran terhadapnya dapat diproses secara hukum. 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *